BAB 1
PENDAHULUAN
1.A. LATAR
BELAKANG
Setiap
perusahaan menginginkan keamanan di bidangnya dengan resiko sekecil mungkin,
untuk mencapai maksud tersebut maka setiap bidang keamanan harus dapat bekerja
dengan baik dan mencapai standar yang dinginkan. Sehubungan dengan bergulirnya
waktu dan kemajuan teknologi khususnya di bidang Informasi dan Teknologi (IT)
dan semakin banyaknya oknum yg mampu mengoperasikan beberapa software yg bisa
digunakan untuk kejahatan IT, dibituhkan secutitas yg sangan baik dan
ber-standard. Untuk mengendalikan keadaan ini setiap bagian berusaha untuk
menekan anggaran sehingga tidak terjadi “kebobolan” baik fisik maupun data.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh perusahaan adalah meningkatkan tingkat
securitas di perusahaan.
Dalam
suatu proses security industri, perusahaan akan selalu dihadapkan dengan
masalah securitas baik itu fisik maupun nonfisik seperti data, jaringan, link,
dan keamanan software yg digunakan. Maka dari
itu, sebagai salah satu Data Center yang ber-standard internasianal, Data
Center XL.Axiata yg Berlokasi di MM2100 Cibitung ini sangat menjunjung tinggi
tingkat keamanan di bidang fisik maupun data dan jaringan telekomunikasi yg
digunakanya.
1.B.
RUMUSAN MASALAH
Terlaksananya
keamanan fisik maupun non fisik di Data
Center XL.Axiataini sangat ditentukan oleh apa yg digunakan untuk melakukan
pengamanan itu sendiri. Dengan memperhatikan latar belakang dari pembahasan
paper ini, makan pokok permasalahanya adalah alat yg digunakan untuk
kelangsungan securitas tersebut. Dalam paper ini akan dibahas tentang
pengamanan fisik di Data Center seperti team security, team Network Building
Operation (NBO), CCTV, Securitas software pada perangkat laptop dan perangkat
yg digunakan misalkan laptop engineernya.
Dasar
penulisan penelitian ini adalah suatu cara dan upaya yg dilakukan oleh
perusahaan untuk menjunjung tinggi tingkat keamanan fisik dan non-fisik untuk
data center, khususnya Data Center
XL.Axiata terutama keamanan data yg dipegang oleh engineer
yg bekerja di perusahaan ini yg dikhawatirkan bisa jatuh ke tangan yg salah
atau perusahaan pesaing di bidang telekomunikasi yg mungkin bisa mengakibatkan
kerugian untuk perusahaan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.A. PERAN SECURITY INDUSTRI
(SI)
Industrial security juga sering disebut “private security”, karena
intinya mengenai segala kegiatan dan usaha pengamanan yang dilakukan sendiri
oleh instansi dan perusahaan yang bersangkutan. Industrial security, khususnya
security management telah berkembang dan merupakan disiplin tersendiri di
perguruan tinggi dan mencakup : A. Physical Security, B. Information Security dan C.
Personnel security.
Bagi perusahaan besar dan instansi penting, bila perlu juga
perusahaan membutuhkan Konsultan (specialist) dalam risk management untuk
mengadakan threat assessment dan security survey. Bidang-bidang security,
physical, information dan personnel security merupakan bidang yang luas dan
saling terkait. Demikian pula alat pengamanan (security devices) terdapat dari
yang sederhana sampai yang tercanggih dengan teknologi yang mutakhir.
2.B.
SECURITY INDUSTRI BAGI INDUSTRI TELEKOMUNIKASI
Peranan
security industry terutama di bidang IT sangat lah penting apalagi untuk
perusahaan atau organisasi yg bergerak di bidang IT. Sebagai perusahaan
telekomunikasi, XL AXIATA sangatlah menjunjung tinggi securitas terutama
dibidangnya. Selain sebagai pencegahan terjadinya kejahatan fisik ataupun
non-fisik, menjaga keamanan dan kenyamanan pekerja yang bekerja di perusahaan
tersebut, juga mencegah dan menjaga untuk tidak terjadinya kerurusakan system
yg dilakukan oleh orang lain termasuk engineer dan vendor yg bekerja di
bidangnya. Karena Keamanan data, terutama keamanan data
perusahaan yg dipegang oleh engineer yang bekerja di perusahaan ini yang
dikhawatirkan bisa jatuh ke tangan yg salah atau perusahaan pesaing di bidang
telekomunikasi yg mungkin bisa mengakibatkan kerugian untuk perusahaan.
2.C. PENJELASAN TENTANG
PT.HUAWEI SERVICES – XL AXIATA
PT XL Axiata Tbk (sebelumnya bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk) atau disingkat XL adalah sebuah perusahaan operator
telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial
pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan
telepon seluler di Indonesia. Pada 16 November 2009, RUPSLB XL menetapkan perubahan nama perusahaan dari PT Excelcomindo Pratama
Tbk. menjadi PT XL Axiata Tbk.
XL
memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar.
Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet
Service Provider (ISP) dan VoIP. Untuk itu PT.Huawei Services sebagai rekan kerja dibidang Network
Operation Center (NOC) yg bergerak dibidang jasa/engineering untuk
telekomunikasi memberikan yg terbaik dibidang pelayanan terutama jaringan dan
data. Dalam case ini, pembahasan tentang security industry dibidang
telekomunikasi karena didasari penulis
yg bekerja sebagai engineer Data Center yg merupakan salah satu bagian penting
dalam NOC.
BAB 3
PROSEDUR YANG DILAKSANAKAN SEBELUMNYA
3.A. FLOW CHART
Sebelum diterapkanya
software security dibidang IT, XL Axiata hanya banyak memperhatikan keamanan
fisik (seperti keamanan security/satpam, CCTV, dan beberapa form untuk keperluan
tertentu) dibanding securitas di bidang data. Untuk keamanan jaringan sudah
bisa dilakukan oleh team NBO ataupun team NOC yg bergerak dibidangnya (seperti
Transmisi dan IT support).
3.B. KENDALA KENDALA SEBELUMNYA
Kendala yg dirasakan
sebelum diterapkan-nya Security Industri terutama dibidang data dan software di
PT. XL AXIATA - Huawei Sevices adalah:
1. Kurangnya
kepercayaan antar engineer
2. Kurangnya
kepercayaan perusahaan kepada engineer
3. Sering
terjadinya pembelotan menggunakan data perusahaan
4. Kurangnya
securitas data data yg dimiliki engineer
3.C. PERLUNYA PENERAPAN SECURITY INDUSTRI
Perlunya diterapkan
Security Industri dibidang data dan software di PT. XL AXIATA - Huawei Sevices
adalah Keamanan data, terutama keamanan data perusahaan yg dipegang oleh
engineer yg bekerja di perusahaan ini yg dikhawatirkan bisa jatuh ke tangan yg
salah atau perusahaan pesaing di bidang telekomunikasi yg mungkin bisa mengakibatkan
kerugian untuk perusahaan.
BAB 4 PEMANFAATAN
SECURITY INDUSTRI DALAM DATA CENTER
4.A. SECURITY FISIK dan
NON-FISIK
Security
fisik dan non-fisik yg diberlakukan di gedung Data Center XL Axiata cibitung
menurut penulis sudah baik dan aman karena menimbulkan rasa aman di bidang
security fisik dana beberapa non-fisik. Beberapa contohnya adalah:
Security
Fisik:
1. SATPAM
2. Form Barang dan Pengerjaan Beresiko
3. RFID
4. CCTV
Security
Non-fisik:
1. Security Software Anti Spy
2. Anti Virus and Spy Virus
3. Security software Helper
Seluruh
elemen securitas pada Data Center Cibitung sudah disamakan dan asesuai dengan
SOP Standart International Data Center/ TIER 3 (Ada 4 tier dalam perancangan data center yang setiap tiernya menawarkan tingkat
availabilitas yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan suatu data center
menurut TIA 942 /
Telecommunication Industry Association)
4.B. FITUR,
MANFAAT, KENDALA, DAN CAPTURE
Berikut
ini akan dibahas beberapa contoh Fitur,
Manfaat, Kendala, dan juga capture fisik dari alat atau bagian security fisik
dan non-fisik di gedung Data Center XL AXIATA Cibitung:
Security Fisik:
1. SATPAM
Satuan Pengamanan atau sering juga
disingkat Satpam adalah satuan
kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan
keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan
swakarsa di lingkungan kerjanya
2. Form Barang dan Pengerjaan Beresiko
Pada case ini, jika vendor ataupun karyawan yg bekerja di Data Center dan
ingin membawa barang masuk atau keluar, atau ingin mngerjakan pekerjaan yg kira
kira bisa menimbulkan asap atau debu akan diminta membuat form barang
masuk/keluar atau form pekerjaan yg beresiko
3. RFID
RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah
sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label
RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak
jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan
di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Pada case ini RFID dipasang di setiap pintu
masuk data center, untuk membukanya dibutuhnya ID karyawan/engineer yg ada di
XL AXIATA
4. CCTV
Televisi sirkuit tertutup (Closed
Circuit Television) yang berarti menggunakan sinyal yang bersifat
tertutup, tidak seperti televisi biasa yang merupakan sinyal siaran. CCTV
terpasang di setiap sudut Data Center XL AXIATA Cibitung
Security Non-Fisik:
1. Security Software (Anti Spy)
Software
security yang tidak bisa penulis sebutkan namanya ini (karena merupakan product
khusus dan kerahasiaan perusahaan) merupakan software security yg bertujuan
untuk menghilankan kekhawatiran pada mata-mata atau spy di perusahaan.
Software ini
membuat data apapun yg dimiliki karyawan di laptop perusahaan tidak bisa keluar
dari laptop (via USB, Bluethoot,wi-fi sharring). Biasanya untuk menyimpan data
pribadi di upload ke Internet storage atau e-mail. Semua kegiatan yg dilakukan
laptop pun akan terekam dan di report ke database perusahaan.
Karyawan harus log-in ke software tersebut jika ingin mengaktifkan email
atau jika membutuhkan koneksi jaringan, jika tidak, laptop/computer yg
terpasang software ini tidak akan bisa mendapatkan jaringan sharing/internet
2. Anti Virus and Spy Virus
Antivirus khusus
yang tidak bisa penulis sebutkan namanya ini (karena merupakan product khusus
dan kerahasiaan perusahaan) merupakan antivirus anti Trojan dan spy virus/virus
mata mata yg bisa mengambil data seara paksa dari laptop/computer karyawan
3. Security software Helper
Software yang tidak bisa penulis sebutkan namanya ini
(karena merupakan product khusus dan kerahasiaan perusahaan) merupakan software
bantuan untuk semua software security yg sudah ada. Gunanya untuk download
aplikasi khusus/bantuan IT lainya yg akan ditanganin oleh team IT Support.
BAB 5 KESIMPULAN & SARAN
5.A. Kesimpulan
Keamanan atau security
di bidang apapun memang sangat dibutuhkan, apalagi bidang industri. Di paper
ini penulis menyimpulkan kalau security di industry telekomunikasi sangatlah
penting untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan persaingan bersih antar
perusahaan telekomunikasi.
Security Fisik dan security non-fisik harus diperhatikan terutama keamanan data yg
dipegang oleh engineer yg bekerja di perusahaan terkait yg dikhawatirkan bisa
jatuh ke tangan yg salah atau perusahaan pesaing di bidang telekomunikasi yg
mungkin bisa mengakibatkan kerugian untuk perusahaan
5.B. Saran
Saran dari penulis adalah terus tingkatkan keamanan
terutama di bidang Non-fisik. Karenan kejahatan fisik bisa terlihat atau
dirasakan, namun kejahatan di bidang IT atau non-fisik tak terlihat, bisa jadi
sulit terdetect, sangat mudah dilakukan apalagi oleh “orang dalam” dan bisa menimbulkan
kerugian yg sangat berarti bagi perusahaan (Dalam case ini, security fisik
sudah sangan mempuni dan ber-standart untuk sebuah data center).
0 komentar:
Posting Komentar