Sejarah Riset Operasional
Dorongan awal munculnya
kegiatan-kegiatan riset operasional adalah Perang Dunia II. Sebenarnya, istilah
riset operasional ini tercetus sebagai akibat dari “riset pada operasi
militer” yang dilakukan selama perang tersebut. Kelompok ahli-ahli
matematika , ekonomi, dan ahli-ahli disiplin ilmu lain-lainnya disatukan untuk
menganalisis berbagai masalah operasi militer. Kelompok-kelompok ini dibentuk
di Inggris dan Amerika Serikat, dimana Angkatan Laut AS (US NAVY) mempekerjakan
lebih dari 70 orang analis. Berbagai bentuk masalah dapat dipecahkan dengan
baik, seperti dimana harus ditempatkan instalasi radar, bagaimana menemukan
lokasi kapal selam lawan, bagaimana menempatkan bom-bom yang dipicu dengan
gelombang radio jarak jauh di laut sekeliling jepang.
Walaupun istilah riset
operasional ini baru ditemukan setelah Perang Dunia II, tetapi sebenarnya
pendekatan-pendekatan ilmiah yang digunakan sebagian telah diciptakan
sebelumnya, yaitu sebagai hasil kerja Taylor dan Gantt.
Penerapan riset operasional
dalam Perang Dunia II ditandai oleh suatu pendekatan kelompok terhadap
masalah-masalah operasional, yang diawali di Inggris. Sebagai contoh, Profesor
P.M.S. Blackett yang ditugaskan untuk menganalisis masalah koordinasi radar di
daerah perang. Kelompok yang dibentuk oleh Blackett ini terdiri dari ahli
psikologi, fisika, matematika, perwira AD dan ahli survai. Pendekatan ahli
kelompok gabungan ini kemudian juga diikuti oleh Amerika Serikat.
Kesuksesan riset operasional
selama Perang Dunia II tersebut menarik industri-industri pasca perang di
Inggris dan Amerika Serikat untuk menerapkannya dalam pemecahan masalah-masalah
manajerial dan operasional yang dialaminya. Salah satu perkembangan riset
operasional pasca perang yang cukup terkenal adalah temuan salah satu metode
riset operasional oleh George Dantzig. Beliau sangat terkenal akan temuannya
yang berupa pengembangan pemrograman linier yang merupakan metode riset
operasional yang sangat luas digunakan. Dantzig ini sering disebut sebagai “Bapak
Pemrograman Linier”. Disamping pemrograman linier, perkembangan awal riset
operasional lainnya adalah dibidang statistika pengendalian mutu, pemrograman
dinamis, analisis queue, dan pengendalian persediaan.
Perkembangan riset operasional
saat ini mencakup penyempurnaan terhadap metode-metode yang telah ada dan juga
penemuan teknik-teknik analisis baru seperti pemrograman geometris, simulasi
dan goal programming. Tetapi bagaimanapun juga, perkembangan metodologi riset
operasional ini tergantung pada ilmu komputer dan perkembangan komputer.
Sebagian besar masalah yang dipecahkan dengan teknik riset operasional biasanya
berskala besar dan memerlukan perhitungan-perhitungan penting berulang-ulang
untuk menganalisisnya. Hal ini akan sangat melelahkan bila diselesaikan secara
manual, sehingga ketergantungan perkembangan riset operasional terhadap
perkembangan komputer tidak dapat disepelekan.
Keperluan akan sebuah metode sistematis untuk memecahkan suatu
masalah baru benar-benar dirasakan ketika terjadi revolusi industri. Ketika itu
terjadi, industrial
boom yang menandai
dimulainya era baru setelah manusia lama berkecimpung dalam dunia agribisnis.
Revolusi industri memang telah mengubah organisasi bisnis yang tadinya sangat
sederhana menjadi sangat kompleks.Namun demikian, sebenarnya aplikasi riset operasi dalam dunia nyata bukanlah berasal dari dunia industri. Menurut sejarah riset operasi, dunia militer merupakan pemakai pertama aplikasi riset operasi.
Militer dan Riset Operasi
Militer ketika itu menginginkan adanya upaya sistematis dalam melacak dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki oleh pasukan. Hal itu terjadi ketika awal perang dunia ke-2. Ketika itu, militer meminta para ilmuwan untuk mencari cara agar alokasi sumber daya yang dimiliki bisa digunakan secara maksimal. Selain itu, para ilmuwan tersebut diminta untuk memilih dan mengeluarkan rekomendasi terkait dengan aspek taktikal dan strategis perang.Para ilmuwan pun akhirnya menggunakan pendekatan sistematis yang memang menjadi dasar mereka dalam memecahkan suatu masalah. Pemecahan sistematis terhadap masalah tersebut pada akhirnya dikenal dengan research on military operations. Istilah tersebut kemudian berganti menjadi operation research di kemudian hari.
Perkembangan Metode Riset
Perkembangan metode-metode riset operasi mengalami masa jayanya ketika industrial boom terjadi. Efek revolusi industri memang sangat terasa terutama terkait dengan metode kerja yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi bisnis. Pembagian kerja dan pembagian tanggung jawab dalam sebuah organisasi ternyata memunculkan masalah baru, yakni pertanyaan tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya perusahaan.Mirip memang dengan pertanyaan dasar aplikasi riset operasi pada saat perang dunia berkecamuk. Perbedaan terletak pada tujuan dari aplikasi riset operasi tersebut. Pada Perang Dunia ke-2, riset operasi berperan dalam menyusun strategi dan taktik perang. Sementara itu, pada organisasi bisnis, riset operasi berperan dalam memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan biaya yang ada di perusahaan.
Metode Riset Operasi
Perkembangan metode-metode dalam riset operasi dimulai dengan diperkenalkannya metode simpleks dalam penyelesaian masalah pemrograman linear. Metode simpleks menjadi awal mula perkembangan metode-metode riset operasi. Metode simpleks dikembangkan oleh George Dantzig pada 1947. Metode lainnya seperti pemrograman dinamik, teori antrian, teori persediaan, dikembangkan sekitar tahun 1950-an.Perkembangan yang begitu cepat dari metode-metode riset operasi disebabkan setidaknya oleh dua faktor, yakni banyaknya ilmuwan yang berpartisipasi aktif dalam pengembangan keilmuwan ini. Faktor kedua yang cukup penting adalah berkembangnya perangkat keras komputer dan metode-metode komputasi.
Perkembangan perangkat keras komputer dan perangkat perhitungan lainnya membantu pengembangan keilmuwan riset operasi. Dengan adanya perangkat keras ini, perhitungan menjadi lebih cepat dan dilakukan meskipun masalah yang ada cukup kompleks.
thanks gan sudah share
BalasHapuskaca pembesar led