Bahan komposit
Bahan
komposit (atau komposit)
adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan
dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan
tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit).
Keunggulan bahan komposit
Bahan
komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya berat yang lebih ringan,
kekuatan dan kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi dan
memiliki biaya perakitan yang lebih murah karena berkurangnya jumlah komponen
dan baut-baut penyambung. Kekuatan
tarik dari komposit serat
karbon lebih tinggi daripada semua paduan logam. Semua itu
menghasilkan berat pesawat yang lebih ringan, daya angkut yang lebih besar,
hemat bahan bakar dan jarak tempuh yang lebih jauh.
Aplikasi bahan komposit
Militer Amerika Serikat adalah pihak yang pertama kali
mengembangkan dan memakai bahan komposit. Pesawat AV-8D mempunyai
kandungan bahan komposit 27% dalam struktur rangka pesawat pawa awal tahu
1980-an. Penggunaan bahan komposit dalam skala besar pertama kali terjadi pada
tahun 1985. Ketika itu Airbus A320
pertama kali terbang dengan stabiliser horisontal dan vertikal yang terbuat
dari bahan komposit. Airbus telah menggunakan komposit sampai dengan 15% dari
berat total rangka pesawat untuk seri A320, A330 dan A340.[1]
A. POLIMER
Polimer
adalah salah satu bahan rekayasa bukan logam atau non metallic material yang
penting. Polimer juga banyak digunakan sebagai bahan substitusi untuk logam
terutama karena sifatnya yang ringan, tahan korosi dan kimia, dan murah
khususnya untuk aplikasi pada temperatur yang rendah.
Jenis-Jenis
Polimer;
1. Polietilena
Kita
lebih sering menyebutnya dengan plastik. Polimer ini dibentuk dari reaksi adisi
monomer-monomer etilena. Ada dua macam polietilena, yaitu yang memiliki
densitas (kerapatan) rendah dan polietilena yang memiliki densitas tinggi.
Perbedaan dari kedua polimer ini adalah cara pembuatannya dan agak berbeda
sifat fisikanya. Secara umum sifat polietilena adalah sebagai zat yang tidak
berbau, tidak berwarna dan tidak beracun. Untuk polietilen dengan densitas
rendah biasanya dipergunakan untuk lembaran tipis pembungkus makanan,
kantung-kantung plastik, jas hujan. Sedangkan untuk polietilen yang memiliki
densitas tinggi, polimernya lebih keras, namun masih mudah untuk dibentuk
sehingga banyak dipakai sebagai alat dapur misal ember, panci, juga untuk
pelapis kawat dan kabel.
2. Polipropilena
Polimer
ini mirip dengan polietilen, Monomer pembentuknya adalah propilena, berbeda
dalam jumlah atom C dengan etilen. Polipropilena lebih kuat dan lebih tahan
dari polietilena, sehingga banyak dipakai untuk membuat karung, tali dan
sebagainya. Karena lebih kuat, botol-botol dari polipropilena dapat dibuat
lebih tipis dari pada polietilena. Botol minuman adalah salah satu contoh
polimer propilena yang banyak dipergunakan.
3. Teflon
Nama
Teflon merupakan nama dagang, nama ilmiahnya adalah politetrafluoroetilena dan
disingkat dengan PTFE. Polimer dihasilkan dari proses polimerisasi adisi
senyawa turunan etilen yaitu tetrafluoroetilena (CF2 = CF2). Teflon sangat
tahan terhadap bahan kimia, panas dan sangat licin. Penggunaan teflon sebagai
pelapis barang yang tahan panas seperti tangki di pabrik kimia, pelapis panci
dan kuali anti lengket di dapur serta pelapis dasar seterika.
4. Polivinil klorida (PVC)
Polimer
ini merupakan polimer yang dibentuk oleh monomer kloro etilen (CH2=CHCl).
Polimer ini memiliki sifat yang lebih kuat dibandingkan dengan etilen, tahan
panas atau tidak mudah terbakar. Berdasarkan sifat inilah maka, polivinil
klorida banyak dipergunakan untuk untuk membuat pipa, selang keras, lapisan
lantai, piringan hitam, dan lain-lain.
5. Bakelit
Polimer
bakelit merupakan plastik termoseting, polimer ini dihasilkan dari suatu
kopolimer kondensasi antara metanal dan fenol. Bakelit sudah banyak dibahas
pada plastik termoseting. Polimer ini banyak digunakan untuk peralatan listrik,
sebagai kotak isolator, dan dudukan lampu.6. Polimer Akrilat
Ada
dua jenis polimer Akrilat yang banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu polimetil metakrilat dan serat akrilat atau orlon. Polmetil metakrilat
(PMMA) merupakan senyawa homopolimer yang dibentuk dari reaksi polimerisasi
adisi senyawa metil metakrilat. Senyawa ini juga dikenal dengan nama dagang
flexiglass (gelas yang fleksibel). PMMA berupa plastik bening, keras dan kuat,
namun ringan dan fleksibel. Pemanfaatannya sebagai bahan pencampur gelas dan
pencampur logam, dan yang paling mudah kita amati adalah digunakan untuk lampu
belakang mobil ataupun kaca jendela pesawat terbang.
Polimerisasi
dari asam akrilat (asam 2-propenoat) atau turunannya menghasilkan serat akrilat
seperti orlon, serat ini menyrupai wol, sehingga dipergunakan untuk jamper,
kaos kaki, karpet dan lain-lain. Serat sutra didapat dari ulat sutra sebagai
bahan yang mengkilat dan halus serta lembut. Polimer sintetik dari sutra adalah
serat sintetik nylon 66 dan nylon 6, walapun hasilnya tidak sebaik sutra namun
sudah mendekati. Polimer ini merupakan poliimida, cocok untuk tekstil halus ,
misalnya untuk pakaian dan pakaian dalam.
7. Poliester
Poliester
merupakan polimer yang disusun oleh monomer ester. Penggunaan dari polimer ini
adalah pengganti bahan pakaian yang berasal dari kapas. Produk yang dikenal
adalah Dacron dan tetoron nama dagang sebagai serat tekstil. Polimer ini juga
dapat dikembangkan lagi dan dipergunakan sebagai pita perekam magnetic dengan
nama dagang mylar.
8. Karet sintetik
Keterbatasan
sumber daya karet dan sifatnya yang perlu ditingkatkan maka diteliti dan
didapatkan karet sintetik. Karet sintetik merupakan kopolimer yang terbentuk
dari dua monomer yaitu stirena dan 1,3 butadiena disingkat dengan SBR. Rantai
polimer senyawa ini dapat berikatan membentuk ikatan silang dengan atom
belerang (sulfide) melalui proses vulkanisasi, sehingga karet sintetik memiliki
sifat keras dan kuat. Cocok untuk ban mobil.
B. ELASTOMER (KARET)
Karet
atau elastomer adalah salah satu jenis polimer yang memiliki perilaku khas
yaitu memiliki daerah elastis non-linear yag sangat besar. Perilaku tersebut
ada kaitannya dengan struktur molekul karet yang memiliki ikatan silang (cross
link) antar rantai molekul. Ikatan silang ini berfungsi sebagai ‘pengingat
bentuk’ (shape memory) sehingga karet dapat kembali ke bentuk dan dimensi
asalnya pada saat mengalami deformasi dalam jumlah yang sangat besar.
Pada
tahun 1844, Charles Goodyear telah menemukan bahwa lateks dari pohon karet yang
dipanaskan dengan belerang dapat membentuk ikatan silang antara rantai-rantai
hidrokarbon di dalam lateks cair. Karet padat yang dibentuk dapat digunakan
pada ban dan bola-bola karet. Proses ini disebut vulkanisasi, untuk menghormati
dewa Romawi yang bernama Vulkan.
Karet
alam merupakan polimer adisi alam yang paling penting. Karet disadap dari pohon
karet dalam bentuk suspensi di dalam air yang disebut lateks. Karet alam adalah
polimer isoprena.
Karet
alam dan karet sintetis. Lateks atau karet alam yang dihasilkan dari pohon
karet bersifat lunak/lembek dan lengket bila dipanaskan. Kekuatan rantai dalam
elastomer (karet) terbatas, akibat adanya struktur jaringan, tetapi energi
kohesi harus rendah untuk memungkinkan peregangan. Contoh elastomer yang banyak
digunakan adalah poli (vinil klorida), polimer stirena-butadiena-stirena (SBS)
merupakan jenis termoplastik elastomer.
Saat
perang dunia II, persediaan karet alam berkurang, industri polimer tumbuh
dengan cepat karena ahli kimia telah meneliti untuk pengganti karet. Beberapa
pengganti yang berhasil dikembangkan adalah neoprena yang kini digunakan untuk
membuat selang/pipa air untuk pompa gas, dan karet stirena – buatdiena (SBR
/styrene – butadiene rubber), yang digunakan bersama dengan karet alam untuk
membuat ban-ban mobil. Meskipun pengganti – pengganti karet sintesis ini
mempunyai banyak sifat sifat yang diinginkan, namun tidak ada satu pengganti
karet sintesis ini yang mempunyai semua sifat-sifat dari karet alam yang
dinginkan.
C. GLASSES(KACA)
Kaca/Glasses
merupakan sebuah substansi yang keras dan rapuh, serta merupakan padatan amorf.
Hal ini dikarenakan bahan – bahan pembuat kaca bersifat amorf yang mana dapat
meleleh dengan mudah. Kaca merupakan hasil penguraian senyawa – senyawa
inorganik yang mana telah mengalami pendinginan tanpa kristalisasi. Komponen
utama dari kaca adalah silika. Dalam kehidupan sehari – hari kaca digunakan
sebagai cermin, insulator panas, alat – alat laboratorium, dekorasi, dan
pembatas ruang.
Menurut
Adams dan Williamson, kaca adalah material amorf yang pada suhu biasa mempunyai
bentuk yang keras, tetapi apabila dipanaskan, lama kelamaan akan menjadi lunak,
sesuai dengan suhu yang meningkat dan akhirnya menjadi kental hingga mencapai
keadaan cair. Selama proses pendinginan terjadi proses yang berkebalikan dengan
proses peleburan kaca. Kaca memiliki sifat yaitu tahan terhadap bahan kimia,
efektif sebagai isolator listrik, dapat menahan vakum. Selain memiliki
sifat-sifat tersebut, kaca merupakan bahan yang rapuh dan tidak tahan terhadap
benturan.
Unsur Unsur Pembentuk Kaca
Kaca
merupakan bentuk lain dari gelas (Glass). Oksida – oksida yang digunakan untuk menyusun
komposisi kaca dapat digolongkan menjadi :
1) Glass Former Merupakan kelompok oksida pembentuk
utama kaca.
2) Intermediate Oksida yang menyebabkan kaca
mempunyai sifat-sifat yang lebih spesifik, contohnya untuk menahan
radiasi, menyerap UV, dan sebagainya.
3) Modifier
Oksida yang tidak menyebabkan kaca memiliki elastisitas, ketahanan suhu,
tingkat kekerasan, dll.
Sifat
Kaca
Sifat
kaca yang penting untuk dipahami adalah sifat pada saat kaca berbentuk fasa
cair dan fasa padatnya. Sifat fasa cair dari kaca digunakan dalam proses
pengambangan (floating) dan pembentukan kaca, sedangkan untuk sifat fasa padat
dari kaca digunakan di dalam pemakaiannya (kegunaannya).
Beberapa
sifat fisik dan kimia yang penting dari kaca antara lain :
1. Sifat mekanik
Tension
strength atau
daya tarik adalah sifat mekanik utama dari kaca.Tensile strength merupakan tegangan maksimum yang dialami oleh
kaca sebelum terpisahnya kaca akibat adanya tarikan (fracture).
Sumber fractureini dapat muncul jika kaca mempunyai cacat di permukaan,
sehingga tegangan akan terkonsentrasi pada cacat tersebut. Kekuatan dari kaca
akan bertambah jika cacat di permukaan dapat dihilangkan.
2. Densitas dan
Viskositas
Densitas
adalah perbandingan antara massa suatu bahan dibagi dengan volumenya. Nilai
densitas dari kaca adalah sekitar 2,49 g/cm3. Densitas dari kaca
akan menurun seiring dengan kenaikan temperatur. Sedangkan, viskositas merupakansifat
kekentalan dari suatu cairan yang diukur pada rentang temperatur tertentu.
Viskositas dari kaca sekitar 4,5 x 107 poise. Harga viskositas dari kaca merupakan
fungsi dari suhu dengan kurva eksponensial.
3. Sifat termal
Konduktivitas
panas dan panas ekspansi merupakan sifat thermal yang penting dari kaca. Kedua sifat ini
digunakan untuk menghitung besarnya perpindahan panas yang diterima oleh cairan
kaca tersebut. Nilai dari tahanan kaca sekitar 1020 – 1 Ω cm13.
4. Optical properties
·
Refractive properties
Kaca
mempunyai sifatmemantulkan cahaya yang jatuh pada permukaan kaca tersebut.
Sebagian sinar dari kaca yang jatuh itu akan diserap dan sisanya akan
diteruskan. Apabila cahaya dari udara melewati medium padat seperti kaca, maka
kecepatan cahaya saat melewati kaca menurun. Perbandingan antara kecepatan
cahaya di udara dengan kecepatan cahaya yang lewat gelas ini disebut dengan
indeks bias. Nilai indeks bias untuk kaca adalah ± 1,52.
·
Absorptive properties
Intensitas
cahaya yang masuk ke dalam akan berkurang karena adanya penyerapan sepanjang
tebal kaca tersebut. Jika kaca semakin tebal, maka energi cahaya yang diserap
akan semakin banyak sedangkan intensitas cahaya yang masuk melalui kaca akan
semakin rendah.
5. Stabilitas
kimia
Stabilitas
kimia adalah ketahanan suatu bahan terhadap pengaruh zat kimia. Stabilitas
kimia banyak dipengaruhi oleh bahan – bahan pembentuk kaca.
D. CERAMIK
Keramik
pada awalnya berasal dari bahasa Yunani yaitu keramikos yang artinya
suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan Ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu
hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar
seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua
keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencangkup
semua bahan bukan logaru dan anorganik yang berbentuk padat. engineering
ceramic, techical ceramic adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan
oksida-oksida logam atau logam, seperti oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO, dll).
Penggunaan
keramik modern ini dapat sebagai elemen pemanas, semikonduktor, komponen
turbin, dan pada bidang medis. Keramik modern mempunyai keunikan atau sifat
yang menonjol yang tahan terhadap temperatur tinggi, sifat mekanis yang sangat
baik, sifat elektrik yang istimewa, dan tahan terhadap bahan kimiawi.
sifat
yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah
britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional
seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan
piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti
keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik
tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara
keramik dengan logam. sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh
keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan
suhu 1200 C, keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai
dengan suhu 2000 C. kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu
faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang.
Jenis Badan Keramik Menurut
Kepadatan
1.
Gerabah (Earthenware),dibuat
dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis dan mudah dibentuk dan dibakar
pada suhu maksimum 1000°C. Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat
rapuh, kasar dan masih berpori. Agar supaya kedap air, gerabah kasar harus
dilapisi glasir, semen atau bahan pelapis lainnya. Gerabah termasuk keramik
berkualitas rendah apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau
porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo, kendi, gentong dan sebagainya
termasuk keramik jenis gerabah. Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya.
2.
Keramik Batu (Stoneware),
dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur dengan bahan tahan api sehingga
dapat dibakar pada suhu tinggi (1200°-1300°C). Keramik jenis ini mempunyai
struktur dan tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu. Keramik
jenis termasuk kualitas golongan menengah.
3.
Porselin (Porcelain),
adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung murni
yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh karena badan porselin
jenis ini berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, maka sering disebut keramik
putih. Pada umumnya, porselin dipijar sampai suhu 1350°C atau 1400°C, bahkan
ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai 1500°C. Porselin yang tampaknya
tipis dan rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas. Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi. Secara
teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus, disamping
mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin.
Juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap warna-warna glasir.
4.
Keramik Baru (New Ceramic),
adalah keramik yang secara teknis, diproses untuk keperluan teknologi tinggi
seperti peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer, cerobong pesawat,
kristal optik, keramik metal, keramik multi lapis, keramik multi fungsi,
komposit keramik, silikon, bioceramic, dan keramik magnit. Sifat khas dari
material keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis
seperti tahan benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan suhu kejut
seperti isolator, bahan pelapis dan komponen teknis lainnya.
Peralatan
dan Bahan
Badan
keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan bahan utamanya biasa
disebut dengan bahan mentah keramik. Contoh bahan mentah keramik alam seperti
kaolin, lempung, felspar, kuarsa, pyrophillit dans ebagainya. Sedangkan bahan
keramik buatan seperti mullit, SiC, Borida, Nitrida, H3BO3 dan sebagainya
Bahan
mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu :
1.
Bahan
Pengikat Contoh : kaolin, ball clay, fire clay, red clay
2.
Bahan Pelebur
Contoh : felspar, kapur
3.
Bahan Pengisi
Contoh : silika, grog (samot)
4.
Bahan
Tambahan Contoh : water glass, talk, pyrophillit
5.
Bahan Mentah
Glasir. (Bahan yang membuat lapisan gelas pada permukaan benda keramik setelah
melalui proses pembakaran pada suhu tertentu), diantaranya adalah :
·
bahan
mengandung SiO2 – pasir kuarsa – lempung – felspar·
- bahan mengandung oksida basa – potas felspar – batu kapur – soda abu·
- bahan mengandung oksida basa – potas felspar – batu kapur – soda abu·
·
Bahan
mengandung Al2O3 – kaolin – felspar Bahan tambahan Contoh :
- bahan pewarna Contoh : senyawa cobalt, senyawa besi, senyawa nikel, senyawachromdansebagainya.
-bahanperekatContohgum
-bahanpenutup;Contoh:oksidasirkon,oksidaseng
-bahan pelebur Contoh : asam borat, borax, Na2CO3, K2CO3, BaCO3 ,Pb3O4dansebagainya. -
- untuk bahan opacifer : SnO2, ZrO dan sebagainya –
- bahan pewarna Contoh : senyawa cobalt, senyawa besi, senyawa nikel, senyawachromdansebagainya.
-bahanperekatContohgum
-bahanpenutup;Contoh:oksidasirkon,oksidaseng
-bahan pelebur Contoh : asam borat, borax, Na2CO3, K2CO3, BaCO3 ,Pb3O4dansebagainya. -
- untuk bahan opacifer : SnO2, ZrO dan sebagainya –
E. METALS/LOGAM
Logam
adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar
listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Bijih logam ditemukan
dengan cara penambangan yang terdapat dalam keadaan murni atau bercampur. Bijih
logam yang ditemukan dalam keadaan murni yaitu emas, perak, bismut, platina,
dan ada yang bercampur dengan unsur-unsur seperti karbon, sulfur, fosfor,
silikon, serta kotoran seperti tanah liat, pasir, dan tanah.
Bijih
logam yang ditemukan dengan cara penambangan terlebih dahulu dilakukan proses
pendahuluan sebelum diolah dalam dapur pengolahan logam dengan cara dipecah
sebesar kepalan tangan, dipilih yang mengandung unsur logam, dicuci dengan air
untuk mengeluarkan kotoran, dan terakhir dikeringkan dengan cara dipanggang
untuk mengeluarkan uap yang mengandung air.
Paduan logam
Paduan
logam merupakan pencampuran dari dua jenis logam atau lebih untuk mendapatkan
sifat fisik, mekanik, listrik dan visual yang lebih baik. Contoh paduan logam
yang populer adalah baja tahan karat yang merupakan pencampuran dari besi (Fe)
dengan Krom (Cr).
Penggunaan Logam
Umumnya,
logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industri, pertanian, dankedokteran. Contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor
alkali. Proses klor alkali merupakan
proseselektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia yang
dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium, kalsium, magnesium, aluminium, tembaga, seng,perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium
bikromat, dan kalium permanganat.
Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses
klor-alkali.
Elektrolisis
larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif). Pada industri angkasa luar dan profesi
kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat noniritin,
seperti aloi
titanium. Sebagian jenis logam merupakan
unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi,
dan timah digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan mesin,
dan senjata.
F. HYBRIDS
Hybrids
didefinisikan sebagai campuran bahan hibrida dari dua atau lebih bahan dengan
sifat baru yang diciptakan oleh orbital elektron baru terbentuk antara
masing-masing bahan, seperti ikatan kovalen antara polimer dan molekul silanol
in hibrida anorganik / organik.
Bahan hibrida dapat dibedakan
menjadi tiga kategori:
1.Secara struktural-hibridisasi bahan,
2. Bahan kimia dalam hibridisasi ikatan, dan
3. Secara fungsional-hibridisasi bahan,
1.Secara struktural-hibridisasi bahan,
2. Bahan kimia dalam hibridisasi ikatan, dan
3. Secara fungsional-hibridisasi bahan,
Hybrid Composite Material
Bahan
komposit hibrid adalah kombinasi dari “hybrid” dan “komposit”. Bahan ini
hanyalah sebuah hibridisasi bahan komposit, misalnya,komposit diperkuat dengan
dua atau lebih jenis serat atau bahan komposit yang terdiri dari laminar
diperkuat serat logam dan logam foil tipis. Yang dimaksud dengan “hybrid” dalam
material komposit hibrida adalah hibridisasi dalam struktur makroskopik dalam
skala metalografi. Dalam beberapa kasus yang berkaitan dengan bahan fungsional,
istilah “bahan hibrida” mungkin lebih baik. Karena komposit struktural seperti
karbon / karbon komposit dan komposit matriks logam telah sangat populer,
istilah “komposit” mungkin terdengar konvensional bagi para peneliti bahan
fungsional.
Bahan hibrida diuraikan dalam bagian ini adalah komposit dengan hibridisasi campuran makroskopik. Sifat dari bahan tersebut dapat dipahami dari kombinasi sifat bahan komponen, misalnya, aturan campuran. Bahan-bahan ini harus disebut “bahan struktural-hibridisasi” karena hibridisasi dari struktur makroskopik tujuan dari kombinasi atau campuran bahan. Nanocomposites, komposit dengan skala karakteristik kurang dari satu meter mikro, memiliki sifat yang sangat baik bila dibandingkan dengan komposit makroskopik. Mikro halus mereka atau efek batas butir bertanggung jawab atas sifat yang sangat baik nanocomposites. Nanocomposites dimaksudkan untuk memiliki struktur skala nanometer dari pencampuran. Untuk alasan ini, nanocomposites adalah jenis bahan struktural-hibridisasi. Namun, beberapa nanocomposites memiliki sifat yang sangat baik berdasarkan ikatan kimia-tertentu pada antarmuka antara bahan komponen. Dalam hal ini, tujuan dari campuran tidak terciptanya struktur komposit, dan sebagai gantinya adalah penciptaan baru-ikatan kimia.
Bahan hibrida diuraikan dalam bagian ini adalah komposit dengan hibridisasi campuran makroskopik. Sifat dari bahan tersebut dapat dipahami dari kombinasi sifat bahan komponen, misalnya, aturan campuran. Bahan-bahan ini harus disebut “bahan struktural-hibridisasi” karena hibridisasi dari struktur makroskopik tujuan dari kombinasi atau campuran bahan. Nanocomposites, komposit dengan skala karakteristik kurang dari satu meter mikro, memiliki sifat yang sangat baik bila dibandingkan dengan komposit makroskopik. Mikro halus mereka atau efek batas butir bertanggung jawab atas sifat yang sangat baik nanocomposites. Nanocomposites dimaksudkan untuk memiliki struktur skala nanometer dari pencampuran. Untuk alasan ini, nanocomposites adalah jenis bahan struktural-hibridisasi. Namun, beberapa nanocomposites memiliki sifat yang sangat baik berdasarkan ikatan kimia-tertentu pada antarmuka antara bahan komponen. Dalam hal ini, tujuan dari campuran tidak terciptanya struktur komposit, dan sebagai gantinya adalah penciptaan baru-ikatan kimia.
Sifat – Sifat Material
Secara garis besar material mempunyai sifat-sifat yang
mencirikannya, pada bidang teknik mesin umumnya sifat tersebut dibagi menjadi
tiga sifat. Sifat –sifat itu akan mendasari dalam pemilihan material, sifat
tersebut adalah:
Sifat mekanik
Sifat fisik
Sifat teknologi
Dibawah ini akan dijelaskan secara terperinci
tentang sifat-sifat material tersebut
1. Sifat Mekanik
Sifat mekanik material, merupakan salah satu
faktor terpenting yang mendasari pemilihan bahan dalam suatu perancangan. Sifat
mekanik dapat diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap
pembebanan yang diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya.
Dalam prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan
beban dinamik. Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi waktu dimana beban
statik tidak dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi
oleh fungsi waktu.
Untuk mendapatkan sifat mekanik
material, biasanya dilakukan pengujian mekanik. Pengujian mekanik pada dasarnya
bersifat merusak (destructive test), dari pengujian tersebut akan dihasilkan
kurva atau data yang mencirikan keadaan dari material tersebut.
Setiap material yang diuji dibuat dalam
bentuk sampel kecil atau spesimen. Spesimen pengujian dapat mewakili seluruh
material apabila berasal dari jenis, komposisi dan perlakuan yang sama.
Pengujian yang tepat hanya didapatkan pada material uji yang memenuhi aspek
ketepatan pengukuran, kemampuan mesin, kualitas atau jumlah cacat pada material
dan ketelitian dalam membuat spesimen. Sifat mekanik tersebut meliputi antara
lain: kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan, keuletan, kekerasan, ketahanan
aus, kekuatan impak, kekuatan mulur, kekeuatan leleh dan sebagainya.
Sifar-sifat mekanik material yang perlu
diperhatikan:
Tegangan yaitu gaya diserap oleh
material selama berdeformasi persatuan luas.
Regangan yaitu besar deformasi
persatuan luas.
Modulus elastisitas yang
menunjukkan ukuran kekuatan material.
Kekuatan yaitu besarnya tegangan
untuk mendeformasi material atau kemampuan material untuk menahan deformasi.
Kekuatan luluh yaitu besarnya
tegangan yang dibutuhkan untuk mendeformasi plastis.
Kekuatan tarik adalah kekuatan
maksimum yang berdasarkan pada ukuran mula.
Keuletan yaitu besar deformasi
plastis sampai terjadi patah.
Ketangguhan yaitu besar energi
yang diperlukan sampai terjadi perpatahan.
Kekerasan yaitu kemampuan
material menahan deformasi plastis lokal akibat penetrasi pada permukaan.
2. Sifat Fisik
Sifat penting yang kedua dalam pemilihan
material adalah sifat fisik. Sifat fisik adalah kelakuan atau sifat-sifat
material yang bukan disebabkan oleh pembebanan seperti pengaruh pemanasan,
pendinginan dan pengaruh arus listrik yang lebih mengarah pada struktur
material. Sifat fisik material antara lain : temperatur cair, konduktivitas
panas dan panas spesifik.
Struktur material sangat erat hubungannya
dengan sifat mekanik. Sifat mekanik dapat diatur dengan serangkaian proses
perlakukan fisik. Dengan adanya perlakuan fisik akan membawa penyempurnaan dan
pengembangan material bahkan penemuan material baru.
3. Sifat Teknologi
Selanjutnya
sifat yang sangat berperan dalam pemilihan material adalah sifat teknologi
yaitu kemampuan material untuk dibentuk atau diproses. Produk dengan kekuatan
tinggi dapat dibuat dibuat dengan proses pembentukan, misalnya dengan
pengerolan atau penempaan. Produk dengan bentuk yang rumit dapat dibuat dengan
proses pengecoran. Sifat-sifat teknologi diantaranya sifat mampu las, sifat
mampu cor, sifat mampu mesin dan sifat mampu bentuk. Sifat material terdiri
dari sifat mekanik yang merupakan sifat material terhadap pengaruh yang berasal
dari luar serta sifat-sifat fisik yang ditentukan oleh komposisi yang dikandung
oleh material itu sendiri. Bahan lebih lengkap mengenai sifat material dapat download
disini :
Perbedaan antara stres benar & stres rekayasa
diringkas sebagai berikut: Stres Teknik mengasumsikan bahwa daerah gaya yang
bekerja pada tetap konstan, stres benar memperhitungkan variasi luas penampang
sebagai akibat dari deformasi stres diinduksi (strain) dari suatu material.
Sebagai contoh sebuah bar baja dalam ketegangan sekali yield point atau stres
tercapai akan mulai "leher". Penciutan adalah konsentrasi lokal dari
ketegangan di daerah kecil dari material, menyebabkan pengurangan luas
penampang pada titik ini. Untuk menghitung stres rekayasa dalam kasus di atas,
beban yang diterapkan dibagi dengan luas penampang silang asli, namun stres
benar akan sama dengan beban dibagi dengan luas cacat baru cross sectional.
Oleh karena stres yang benar adalah mungkin jauh lebih tinggi dari stres
rekayasa. Perhatikan bahwa sementara bahan yang deformasi elastis sebelum titik
hasil tercapai akan ada beberapa perbedaan antara stres yang benar dan teknik
(sebagai bahan berubah bentuk) tetapi akan jauh lebih kecil daripada perbedaan
setelah titik hasil tercapai. Sebuah inti batu di tes kompresi uni-aksial
biasanya akan memperluas radial kekurangan muatan. Oleh karena itu dalam hal
ini, stres rekayasa (berdasarkan diameter asli) akan lebih besar dari stres
yang benar dalam materi.Urungkan pengeditan
0 komentar:
Posting Komentar